Kontinum.org – Jurnal Antiotoritarian Online

Head

MEMPERLAKUKAN HIDUP SEPERTI BERMAIN PIANO

February 22, 2012 by in Head with 0 Comments

Hidup seharusnya diperlukan sebagaimana bermain piano. Engkau bebas memilih dan memainkan nada yang engkau sukai, bebas merangkainya dengan nada-nada lain sehingga terciptalah komposisi antara ritme, harmoni, dan tempo. Engkau pula bebas membubuhinya secarik lirik untuk menjadikannya paripurna sebagai lagu.

 

Hidup seharusnya diperlakukan layaknya bermain piano. Saat membutuhkan komposisi dan nuansa lain, engkau bisa berkolaborasi dengan pemain gitar atau peniup saksofon. Dalam permainan itu, para pemain hanya punya satu aturan
untuk memulai permainan: saling berbagi kebutuhan dan kepunyaan. Itu artinya para pemain akan saling mencipta sesuatu yang diperlukan dirinya dan diperlukan orang lain. Itu artinya para pemain akan saling mengambil, berbagi dan mengada.

Permainan harus dipandu oleh satu-satunya komando : harmoni. Bagaimanakah harmoni hadir? Lihatlah ke dalam dirimu. Ia ada di dalamnya.

Karena hidup seharusnya diperlakukan layaknya bermain piano. Bermainlah dengan pemain gitar atau saksofon. Eksplorasi musikmu dan saling berimprovisasilah. Harmoni tidak akan datang dengan sendirinya. Harmoni hanya bisa tercipta saat seluruh perkakas musik memantulkan getaran untuk menjadi nada.

Dari mana datangnya getaran? Lihatlah ke dalam dirimu. Ia hanya muncul darimu, jika engkau berkehendak. Pukul. Petik. Hentakkan. Tekan. Dan dengarlah nada mengalir.

Hidup seperti nada yang mengalir, dimana permainan ada di tangan si pemain : engkau! Engkaulah yang menilai indah atau tidaknya permainanmu. Engkaulah yang akan membuat gubahan-gubahan dan komposisi ajaib.

Dan hidup seharusnya tidak diperlakukan bagai piano elektrik, yang dapat berbunyi hanya dengan satu tombol, Itu adalah sebuah tragedi menyedihkan!

Dan engkau sudah terlalu lama mendengar nada-nada yang begitu-begitu saja mengalun? Engkau sudah terlalu lama dikepung oleh orkestra yang menginginkan dirimu larut dan berdansa di dalamnya.

Kini, mengapa tidak engkau yang memainkannya, engkau yang menghasilkan nada-nada yang seperti apa yang kamu inginkan?

Bergegaslah bermain…

Atau sekalian ciptakan kesunyian…

 

Tagged , , ,

Related Posts

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Call For Papers – Jurnal Kontinum
Tulisan Terbaru
Flash News
Terbitan Terkini !