Friday 18 March 2011

Subscribe by RSS Subscribe by Email

[SERUM] #1 TELAH TERBIT

Dengan penuh sukacita kami mengabarkan bahwa edisi perdana terbitan bebas dari grup otonom anti-hirarki, Kontinum, telah terbit! Gratis seperti ledakan tabung gas!

Edisi perdana membahas topik-topik aktual seperti kebohongan alur pajak dan subsidi yang sementara telah dipangkas dan mencekik leher kita, juga otokritik terhadap metode-metode protes yang ‘begitu-begitu saja’. Tak lupa, ada bonus poster A4!

Untuk lebih memudahkan distribusi, kami merencanakan membangun pick up point agar setiap orang lebih mudah mengaksesnya ke tempat-tempat yang ditentukan. Jika kamu berminat menjadi distributor Serum, kontak kami!

Tim K!

Tweet
  • Share/Bookmark
  • Berita

39 Comments

  1. Anonim Tampan says:

    Mau dong…

  2. flying dutchman says:

    lagi2 penarikan subsidi! neoliberalisme memang mengharuskan negara mencabut semua subsidi rakyat sampai titik nol. Tinggal menunggu waktu hingga meraka cabut lagi subsisi BBM, Pendidikan dan kesehatan. Masih menganggap demonstrasi damai dan liputan media bisa mengubah semua itu? sucks!!!

    pertahanan terbaik adalah menyerang!(sebuah filosofi sepakbola).

  3. Unprivileged says:

    Menurutku subsidi adalah alat kendali negara, dan bertentangan dengan prinsip anarkisme, karena :
    (1) Subsidi memerlukan pemerintahan pusat untuk dapat dipraktekan
    (2) Prinsip anarkisme ialah otonomi, otonomi berarti tidak memaksa minoritas untuk membayar kepada mayoritas, maupun sebaliknya

    Anarkisme tidak harus menyelesaikan masalah dengan menyerang, karena akan menjadi counter-productive, para anarkis tradisional seperti Proudhon, Tolstoy, Tucker, sangatlah mengandalkan perdamaian.

    Kita tidak perlu mendukung subsidi, tapi kita harus menolak segala hak-hak istimewa, seperti monopoli hak milik dan kendali, di tangan para penanam modal. Alasan kita tidak memiliki akses kepada kebutuhan adalah monopoli modal sebagai penentu kekayaan, yang ditegakkan dengan otoritarian oleh negara.

  4. kontinum says:

    Terima kasih tanggapannya, Unprivileged. Posisi tentang subsidi sosial juga dibahas dalam edisi perdana ini kok. Jelas dengan sudut pandang antiotoritarian.

    Well, sudah baca?

  5. Unprivileged says:

    Apakah kontinum memiliki edisi PDF? Aku sangat tertarik.

  6. flying dutchman says:

    @Unprivileged:
    maksudmu melawan kenaikan TDL/BBM dengan cara damai? apakah dengan orasi dipinggir jalan sambil bagi2 selebaran?
    oooo terlalu tipikikal, masih jauh dibawah horison minimal, memiliki nasib yang sama dengan pssi di kancah internasional. (yahaaalah, apaan sih).

    serangan ekonomi yang dilancarkan oleh pemerintah ke rakyat dengan penarikan subsidi sampai nol persen sudah seharusnya mendapatkan balasan yang setimpal!

    sekali lagi: pertahanan terbaik adalah menyerang!

    salam

  7. Unprivileged says:

    Well, saya akui ada tradisi anarkisme yang mempromosikan “propaganda of the deed”, tapi tidak semua anarkis seperti itu. Tolstoy, Tucker, Stirner, Proudhon, DeCleyre, Hodgkin, Warren, Thoreau, tidak akan menggunakan taktik seperti itu. Saya secara pribadi tidak setuju karena akan menjadi counter-productive, dan hanya memperkuat pertahanan negara, dan dijadikan alasan negara dan para kapitalis untuk mengikis habis gerakan-gerakan anarkisme, atau dengan kata lain meng-antagonis-kan anarkisme.
    Saya bukanlah anarkis yang memutlakan konsep bahwa “penyerangan sebagai cara terbaik”.

    Saya lebih setuju taktik Kevin Carson dalam artikel beliau ini http://www.mutualist.org/id5.html

  8. Unprivileged says:

    Kenaikan harga itu bukanlah karena subsidi dicabut, tapi lebih karena monopoli dan sentralisasi. Keberadaan monopoli dan subsidi adalah hasil dari otoritarianisme, yaitu penjaminan hak milik dan kendali dengan kekerasan untuk monopoli, dan perampokan dengan memajak populasi general. Saya sebenarnya tidak paham mengapa anarkis perlu mendukung subsidi. Itu ketergantungan, bukan otonomi. Tolak monopoli!

  9. Unprivileged says:

    Bagi saya mendukung subsidi sama sekali tidak masuk akal. Subsidi adalah institusi negara. Coba baca artikel Kevin Carson mengenai peran negara dalam memperkuat perdagangan kapitalisme. Dia membahas mengenai subsidi transportasi, dan dapat dilihat bahwa yang paling melobi subsidi BBM adalah kaum elit, demi mengeksternalisasi biaya transportasi kepada rakyat umum. Subsidi transportasi ini diatur untuk menghancurkan produksi lokal. Infrastruktur jalan adalah struktur yang diciptakan oleh Negara dan Korporasi untuk kepentingan pribadi, memudahkan perdagangan kapital.

    http://www.mutualist.org/id76.html

    Ini quote Noam Chomsky,

    “One well-known fact about trade is that it’s highly subsidized with huge market-distorting factors…. The most obvious is that every form of transport is highly subsidized…. Since trade naturally requires transport, the costs of transport enter into the calculation of the efficiency of trade. But there are huge subsidies to reduce the costs of transport, through manipulation of energy costs and all sorts of market-distorting functions.91″

  10. Unprivileged says:

    Ketergantungan kita kepada BBM adalah sesuatu yang direncakan secara matang oleh kaum elit, suka atau tidak.

  11. mahesa djenar says:

    tuan flaying dutcmen@ tunggu dulu apakah menolak penarikan subsi sebagai tujuan gerakan atau penarikan subsidi sebagai awal untuk menyerang kapitalisme dan otoritarianisme dalam sekali gasak. saya melihat nada tuan fly lebih ke maksud sebagai awal gerakan untu menyerang otoritarianisme dan kapitalisme.
    unprivilage. perlu juga di clearkan mengenai penyerangan sebagai jalan terbaik apakah ini secara baku untuk gerakan yang rusuh dan menghancur atau dalam makna intervensi ide massal. teringat akan swa kelola organisasix wolfi dimana serangannya terhadap organisasi kiri dan reformis, mungkin istilah penyerangan mesti di clearkan. seperti kata dosenku e.l.p, “jangan sampai sejarah terpotong-potong” makasi hehehehe

  12. flying dutchman says:

    so, apa yang dilakukan oleh anarkis sepertimu, ketika pemerintah menaikkan tarif listrik/BBM, swastanisasi pendidikan/kesehatan?

    apa yang kamu lakukan dengan cara damai sebagai solidaritas kepada seratus buruh pabrik yang hari ini mogok di makassar melawan majikannya? ketika mereka harus dihadapkan pada teman mereka sendiri, intel dan preman?

    ya, saya tidak mau terjebak pada menolak atau menerima konsep subsidi, semenjak itu adalah program dari pemerintah/negara dan neolib yang jelas2 harus dilawan.

    tapi berdiam diri dengan alasan penyerangan adalah counter productive tidak bisa ditolerir.

    seperti yang dikatakan oleh seorang anarkis terkenal dari abad 19, snowman marker, yang juga seorang mantan manajer sepakbola:

    ketika setiap lini sudah tertekan, maka hanya ada satu yang harus dilakukan: serangan balik!!!

  13. Unprivileged says:

    Hanya ada satu? Apa anarkisnya kalau “hanya ada satu” cara. Kedengarannya seperti negara dan korporasi saja, “satu-satunya cara mengatasi kriminal : masukin penjara” atau “satu-satunya cara mengendalikan pekerja : ancaman pemecatan”. Anarkis itu seribu alternatif non-otoritarian!

    Tidak semua pemikir anarkis mempunyai pemikiran yang sama. Anarcho-Primitifis mungkin sama sekali tidak peduli dengan urusan subsidi bbm, karena mereka lebih sibuk menciptakan sumber daya alternatif.

    Saya juga engga pernah beropini untuk “berdiam diri”. Protes damai, menyebarkan pamflet, raising awareness, cari alternatif dari bbm dengan appropriate technology, banyak cara-cara alternatif yang lain. Mengurangi ketergantungan kita atas struktur yang dikonstruksi oleh para kaum otoriter (Negara dan Korporasi) adalah cara yang lain. What happened to DIY?

    Serius, ada seribu alternatif selain “penyerangan”. Tentu saja itu counter produktif, karena menyerang itu jelas tidak memproduksi apa-apa.

    Anarkisme adalah gerakan yang mempromosikan kebebasan dan kesetaraan melalui alternatif-alternatif non-otoritarian, non-hirarkis, bukan penyerangan. “Penyerangan” sendiri adalah kebiasaan Negara dan Korporasi. “Serangan balik” bagi saya adalah konsep sosialisme OTORITER, Marxis-Leninis. Kita adalah sosialisme LIBERTARIAN!

    Ingat moto IWW (Industrial Workers of the World), “building a new society in the shell of the old”. “Building” di sini sangat berbeda dengan “berdiam diri”.

    Atau mungkin bro flying dutchman mau mendefinisikan kata “penyerangan”, supaya tidak terjadi salah paham?

  14. Unprivileged says:

    http://en.wikipedia.org/wiki/Appropriate_technology

  15. flying dutchman says:

    Anarcho-Primitifis mungkin sama sekali tidak peduli dengan urusan subsidi bbm, karena mereka lebih sibuk menciptakan sumber daya alternatif.
    kontroversial! kau yang bilang itu, bukan saya….
    jadi kamu saja yang berdebat sama mereka tentang hal itu.

    protes damai? what the hell!!

    di makassar, tidak kurang ribuan domonstran yang turun ke jalan ketika BBM naik, tapi dengan demonstrasi membosankan, orasi, bagi2 selebaran, dan selesai, harga BBM tetap naik. jadi jangan heran ketika mereka menaikkannya lagi dan lagi.kenapa? karena tidak melawannya. tidak lebih kuat!

    “Mereka mengabaikan nyanyian dan barisan demonstrasi kita, tapi dapatkah mereka mengabaikan batu dan bata? Inilah saatnya untuk melakukan sesuatu lebih daripada sekedar bicara saat mereka telah mengabaikan aksi demonstrasi damai!”
    – Aus Rotten.

    hanya ada satu cara: serangan balik.
    nah serangan balik itu yang ada ribuan metode!

    Kita adalah sosialisme LIBERTARIAN!
    kita? lu aja kali…

    kamu belum menjawab pertanyaanku:
    apa yang kamu lakukan dengan cara damai sebagai solidaritas kepada seratus buruh pabrik yang hari ini mogok di makassar melawan majikannya? ketika mereka harus dihadapkan pada teman mereka sendiri, intel dan preman?
    “jika kamu hadir bersama mereka?”

    mungkin itu bisa sedikit menjawab serangan balik yang aku maksud.

  16. mahesa djenar says:

    link yang unprivileged@ merupakan sebuah serangan yang telak bagi pengusaha minya, teknologi industrial kapitalistik bayangkan jika sebuah masyarakat tidak menggunakan lagi bahan bakar fosil, tidak membeli lagi teknologi yang di bayar dengan sangat mahal, pasti mampu membuat kolaps sebuah negara. seperti yang kawan privilaged maksud dengan mengutip carson bahwa negara melindungin para kapitalis, sehingga mereka tidak akan tinggal diam dengan diciptakannya energi alternatif atau teknologi alternatif berbasis lingkungan, negara akan memberangusnya. namun disini kita berhadapan dengan bentuk kekuasaaan yang merepresi hasrat revolusioner manusia untuk berkarya. kapitalisme mengartikulasikans semua realitas. jika sudah begini apa yang mesti dilakukan. jika merujuk pada pembahasan D&G tentang schizoprehic revolusioner, dimana hasrat berkembang dan memenuhi kebutuhan manusiawi mesti di barengi dengan kemampuan untuk menghancurkan kekuasaan yang mengekang hasrat berkembang manusia. disini kita berhadapan dengan sebuah kondisi yang menghancurkan disisi lain dan mencipta disisi lain. bagiku serangan terhadapa kapitalisme juga untuk otoritarianisme bukanlah sebuah kata negatif malah mesti di lakukan, karna di dalamnya selain menyebarkan ide mereka juga menyebarkan teror(betul betul teror). nah, jika mengatakan bahwa serangan hanyalah jalan satu satunya mesti dimaknai tidak secara kaku namun secara lentur-bukankah itu juga cara berfkir anarkis- bahwa serangan terhadap cara berfikir, serangan terhadap penguasaan properti, dan juga serangan terhadapa budaya dan kode kapitalisme. bukankah tidak pasih adalh juga menyerang, dan bukankah membangun adalah sebuah tindakan penyerangan terhadap kondisi yang sekarang “ada”. kemudian bisa di perjelas apa itu countar productiv menurutku contra produkti itu sendiri sangat klise, dimana menganggap bahwa penyerangan itu sendiri tidak produktif malah menjadi anti pati, saya tidak yakin bahwa hasrat menyerang tidak di landasi oleh hasrat membangun. malah mengembalikan kebentuk awal adalah jalan yang lumayan brilian. nah jika kawan unprivilaged mengaggap bahwa menyerang adalah kontra produktiv berarti anda adlah bagian yang tergolong dalam kesesatan berfikir, tidak berkontinuitas cenderung stagnan. trimakasih. maaf di ketik buru buru. datangi boss.heheh

  17. Rallu says:

    Menunggu, pasif dan bertahan adalah 3 hal yg paling membosankan. Itu seperti sedang membiarkan kepala kita dipenggal sembari memandangi satu persatu organ tubuh kita dibuntungi.

    Jelas jg pada kondisi hari ini, bhw praktek penentangan thd otoritarianisme dng mengandalkan “jalan alternatif” (?) selain serangan langsung dan mengarah kepada mausuh terbukti gagal. Tak bisa lagi kita menghindari perang terbuka dng kapitalisme dan negara yg sudah jelas-jelas mengepung kita. Hari ini kita tak lagi diberikan pilihan apapun selain “balik menyerang”. Kita telah dipaksa utk sampai pd pilihan memungut batu di jalanan kemudian melemparkan itu langsung ke wajah negara dan kapitalisme. Negara dan kapitalisme jg yg membakar tempat di mana kita berbagi hidup secara setara dan penuh cinta, kita hanya mengembalikan api itu kpd mereka.

    Jika menganggap bhw serangan langsung kpd negara dan kapitalisme “kontra produktif”, maka tentu ada bentuk yg “produktif”(?) dan bisa dijelaskan secara lebih detail di sini. Kemudian hrs jg dijelaskan parameter yg digunakan utk menilai bhw yg dilakukan adl produktif dan tidak.

    Oh ya, tak semua anarkis itu SOSIALIS LIBERTARIAN. Saya termasuk org yg bukan itu. Jika anarkis = Sosialis Libertarian, maka dengan begitu saya = BUKAN anarkis.

  18. si RULI says:

    mau dong…gimana nih cara mendapatkan di kota kecil seperti tempat tinggal kami, bisa via post????

  19. si RULI says:

    mau dong…kalau pingin mendapatkan via post gimana caranya????

  20. Unprivileged says:

    Kurasa saya setuju istilah “menyerang” bukan dalam pengertian “pelemparan molotov dan batu bata”, tapi dalam pengertian sabotase atau seperti dalam taktik sindikalisme.

    Apakah anda pernah membaca artikel IWW ini?
    http://www.iww.org/culture/myths/myths1.shtml

    “Sabotage is a form of organized inefficiency by workers, designed to negatively impact the employer. But the one thing sabotage isn’t, is destruction of the machinery of production, or the product itself. The IWW believes that the machinery of production and the product of workers’ labor belongs to the workers themselves, and destruction of the same would be like burning one’s own house down! Throughout its history, the employing class had tried to paint the IWW as arsonists and nihilists, but the reality is that such attempts are hostile lies spread by the employing class to stir up reactionary hysteria against the union.”

    Jadi lihatlah, sebenarnya, perusakan sarana-sarang produksi sama saja seperti membakar rumah sendiri, karena bagi organisasi anarkis seperti IWW, sarana-sarana produksi adalah kepunyaan para pekerja! Bahkan dikatakan lebih lanjut, bahwa adalah sebuah kebohongan untuk mengidentikan organisasi anarkis seperti IWW sebagai gerakan arsonis.

    Berikut adalah artikel yang memaparkan bentuk-bentuk sabotase yang ditulis oleh Elizabeth Gurley Flynn seorang aktivis pekerja (IWW) awal 1900-an, http://www.iww.org/culture/library/sabotage/sabotage1.shtml#general

    Menyerang dengan “molotov dan batu bata” adalah kontra-produktif, karena tidak ada bukti sama sekali bahwa tipe menyerang tersebut adalah produktif. Mana produknya selama ini? Yang ada ialah kita semakin diantagoniskan oleh media massa.

    Dengan autogestion, sang penguasa akan sendirinya self-destruct, karena kehadiran penguasa memerlukan budak. Kalau budak bisa self-management, we won’t need a boss or ruler.

    Saya lebih melihat aksi factory recovery di Argentina sebagai sebuah teladan yang jauh lebih efektif.

    Saya kira Noam Chomsky sendiri tidak akan berpendapat bahwa strategi “molotov dan batu bara” adalah sebuah strategi sama sekali.

  21. petikemas says:

    peredebatannya seru tuh. sayang lama-lama membosankan karena jadi lebih mirip anak hmi yang sok klaim paling ideologis dan idealis..what a shame! oh ya saya adalah mahasiswa baru tapi bisa cukup mengerti kalau kalian justru lebih otoritarian dengan anarkisme-mu dan menghabisi ideologi lainnya. anarchist is not the only side that fights for life and justice…btw,klo si flying dutch bisa lebih anarkis n radikal ketika demo,kenapa tembok McDonald dan kantor pemerintah masih berdiri yach?cheers..

  22. Unprivileged says:

    Salam petikemas,

    Benar kata anda, tidak ada monopoli dalam taktik, atau bahkan monopoli suatu sistem “terbaik” dalam anarkisme.

    Noam Chomsky mengatakan, “anarchism has a broad back, like paper it endures anything”—including, he noted those whose acts are such that “a mortal enemy of anarchism could not have done better.”[1] There have been many styles of thought and action that have been referred to as “anarchist.” ”

    Anarkisme adalah sesuatu yang sangat kaya akan tradisi dan taktik. Dan kurasa seorang anarkis yang menyatakan “satu-satunya cara” adalah begini, atau “satu-satunya cara” adalah begitu, adalah seorang otoritarian, bukan libertarian. Otoritarian adalah penggila monopoli sebuah kendali. Dan saya sebagai anarkis, menolak untuk didikte orang lain bahwa “satu-satunya cara” melempar batu ke jendela orang. Saya tidak akan patuh dan terjebak kepada taktik ini.

    Yang saya tidak paham adalah, darimana orang-orang ini mengenal “anarkisme”, tanpa memahami bahwa “Anarkisme” dan “Sosialisme Libertarian” adalah sebuah sinonim selama sejarahnya?
    Coba baca artikel dalam website anarkis ini : http://flag.blackened.net/liberty/libsoc.html

    Berikut saya kutipkan,
    “Libertarian Socialism is a term essentially synonymous with the word “Anarchism”. Anarchy, strictly meaning “without rulers”, leads one to wonder what sort of system would exist in place of one without state or capitalist masters… the answer being a radically democratic society while preserving the maximal amount of individual liberty and freedom possible.”

  23. Rallu says:

    Saranku, Kontinum bikin sebuah ruang khusus utk kita semua mendiskusikan banyak hal. Ketimbang dengan mengomentari sebuah laman. Itu sungguh rumit dan membosankan.

    ini sekedar saran. Boleh ditanggapi, boleh juga dianggap lalu..

  24. Rallu says:

    Buat Unprivileged dan Peti Kemas:

    Yang saya jabarkan pada komentar di atas adalah sikap saya secara pribadi. Kalau itu kemudian berbeda dengan kalian berdua, tentu tak masalah buatku. Namun aku sebagai seorang individu yang “dipaksa” hingga tersudut dan terus menerus tanpa henti dihajar oleh kapitalisme dan negara, tentu adalah sikap yang “alamiah” jika sekiranya aku melakukan sebuah serangan balik. Bentuknya seperti apa? Terserah masing-masing kita. Buatku, serangan balik adl tindakan respon sbg sebuah sarana pertahanan diri. Seorang pasifis sekalipun akan menyerang ketika ia terpojok. Seekor semut pun akan menggigit ketika hidupnya terancam. Bukankah pertahanan terbaik adalah menyerang? Lagi-lagi itu menurutku.

    Lagipula sebuah “pembangunan kembali” dilakukan setelah terjadi “penghancuran” itu sendiri bukan? Lagipula secara pribadi aku tak mau ambil pusing jika kemudian menjadi “sisi antagonis” dan dituduh sbg penjahat oleh media massa. Bukankah selama ini memberi label ini dan itu adalah kerjanya negara dan kapitalisme? Aku tak pernah ambil pusing dengan media massa. Dlm pandanganku media massa hari ini adl perpanjangan tangan kuasa negara dan kapitalisme. Sama spt subsidi yg sempat dijabarkan anda di atas bukan? Aku lebih mengandalkan sebuah upaya langsung utk berbagi, bersentuhan dan saling menguatkan tanpa menyandarkan semuanya pada “media massa”. Aku tak suka dengan media massa, krn pd praktinya media massa hanya mengajarkan homogenitas. Keseragaman dan keselarasan yg sebenarnya diabdikan utk kepentingan negara dan kapitalisme.

    Maaf jika aku tak mengutip-kutip potongan komentar org2 terkenal atau memberikan link ke sebuah artikel tertentu. Sebab aku lebih mengandalkan pengalamanku secara pribadi. Apa yg aku lihat, dengar dan rasakan. Aku mengembangkan taktik dan strategiku krn apa yg terjadi disekitarku. Kalau mau, kunjungi blogku saja, di http://milisipecundang.blogspot.com

    Lalu kau jg tak bisa dng sepihak menjustifikasi bhw kelompok Primitifis hanya sibuk mencari sumber daya alternatif dan tak mengurusi soal subsidi. Itu kesimpulan yg terlalu naif. Sekarang kau yg kelihatan seperti pecandu monopoli.

    Pabrik dlm pandanganku adl buatku adl miniatur dari sebuah institusi yg melanggengkan struktur klas. Pabrik itu sendiri lahir sbg sebuah cara bagi kelompok industrialis utk “memaksimalkan dan mengefektifkan produktifitas” atau sederhananya, pabrik adalah sebuah wadah utk eksploitasi berlebihan dan tanpa batas manusia dan alam.

    Minta tanggapannya. Sori klo aku memang tak teoritis. Aku pragmatis. So?

  25. Rallu says:

    Sekedar tambahan:

    Bagiku, pabrik adl sebuah bentuk dari mekanisasi manusia yg dinamis menjadi statik. Adakah yg pernah melihat sebuah kreatifitas berkembang menjadi lebih luas, liar dan atraktif ketika dipabrikkan? Adalah mungkin jika manusia hidup tanpa pabrik, ketika kerjasama dialihkan ke luar tembok dan membiarkan semuanya menjadi lebih luwes.

    Memang benar bhw meski sudah banyak serangan langsung, dlm berbagai bentuk dan cara, namun kapitalisme dan negara masih ttp berdiri. Ini tentu bkn hanya salah satu kelompok atau bentuk ketidakbecusan satu dua orang saja. Aku lebih memilih utk menjadikan hal itu sbg moment utk mengevaluasi diri dan memperluas kemungkinan taktik.

    Kalau sebuah tamparan tak cukup, mari mulai mencoba dengan satu tinju!

  26. mahesa djenar says:

    kalo sebuah tinju tidak cukup maka mari memulai dengan tendangan dan pukulan kayu, namun jika mereka susah di tembus maka mari memulai dengan batu dan sejata seadanya namun jika mereka masih mampu bertahan dengan sejta seadanya maka mari dengan api, busur, ataupun papporo. yoh, jika komennya saling serang, maka itu wajar saja, so kita sendiri berada dalam kondisi dan situasi yang jauh berbeda, toh komen sendiripun kadang terlepas dari kondisi yang real, bagaimanapun cerdasnya anda merangkai kata maka komen tetaplah komen, kadang kita mengatkan ini dan itu namun yang terjadi di lapangan, saat terjadi penyerangan terhadap industri ataupun properti yang terjadi adalah kita di hadapkan di berbagai kondisi dan resiko antara mati dan terus bertahan hidup. makanya jika ingin mendapakan komen yang baik maka mulailah dengan pengalaman sendiri dalam memperaktekkan itu. makanya jangan disini saya setuju dengan saran ruli, mesti ada diskusi yang jauh lebih baik dari ini, namun saya sadar saya ada dimana anda ada dimana, makanya mari kita membentuk sebuah wadah yang safety agar semuanya dapat shering dan mengemukakan pendapat. sekali lagi perdebatan wajar dan mengasikkan, itu bisa membuat kita menjadi dewasa, dan menerima pendapat, thanks. MJ

  27. Unprivileged says:

    Betul, situasi kita mungkin berbeda, sehingga memang kurasa tidak ada yang bisa dikatakan lebih lanjut. Semoga perjuangan kita semua dalam melawan Negara dan Korporasi, bagaimanapun strategi maupun taktik kita, bisa membuahkan hasil yang mewujudkan kebebasan dari segala eksploitasi dan penindasan. Nevertheless, saya tetap setuju bahwa Negara dan Kapitalisme memang paling jago mengikis alternatif bagi populasi umum. Thanks.

  28. kontinum says:

    Terima kasih atas semua tanggapan kawan-kawan.
    Mengenai halaman khusus untuk berdiskusi (forum), kami memang dari dulu telah merencanakan. Tetapi mengingat kapasitas web ini sangat terbatas, karena hosting yang terbatas, maka untuk sementara belum bisa.
    Sambil menunggu donasi sukarela untuk upgrade hosting website ini, silahkan berdiskusi per posting. Dan tak lupa pula : jika ada yang mau berdonasi, kontak kami

  29. kin kon says:

    @mahasiswa baru: butuh vanguard,boy? Vanguard my ass! Dalam film V f vendetta,si tokoh utama berkata d depan publik. Siapakah yg salah dengan kondisi hari ini?Mari menatap ke cermin…

  30. mahesa djenar says:

    kau bisa lari, namun kau tidak mungkin sembunyi. hanya dengan melawan, kau mulai hidup baru sebagai individu bebas bukan pelarian. salam hehehehe

  31. Rallu says:

    Buatku akan lebih menarik jika kita saling melontarkan gagasan dan berdebat dalam ruang tulisan. Mungkin Kontinum bisa memfasilitasi hal ini dengan sebuah laman utk diskursus (terutama terkait kayanya varian pemikiran anti-otoritarian)

  32. kin kon says:

    Lariko maba!!! Dunia tua d belakangmu…

  33. dennnnuy says:

    gmn cara dapatin SERUM?

    di Malang ada distributornya ga?

    4×4=16

    sempat g sempat harap di balas..

  34. Unprivileged says:

    Dear tim Kontinum,

    Apakah Serum ada dalam bentuk PDF?

    Thanks.

  35. kontinum says:

    # Unprivileged : Ada, sayangnya alamat emailmu tak terdaftar.

  36. Unprivileged says:

    Dear Kontinum,

    Berikut e-mailku,

    Terima kasih banyak!

  37. Dhani says:

    salam dari malaysia buat teman di kontinum.

    saya juga mahu SERUM ini.

    dan ini adalah email saya:

    jika tidak keberatan, saya juga akan memuatkan SERUM di blog Koleksi Zine saya.

    boleh?

  38. kontinum says:

    Kebetulan ada kamerad yang sudah upload di situs berbagi (thanks, Billy!) kamu bisa download di
    http://www.mediafire.com/?c1jjtf38naa41in

    Silahkan share seluas-luasnya,

    Tim K!

  39. Dhani says:

    terima kasih sahabat. dan serum telah pun di muat naik di blog Koleksi Zine. hehe.

Mari berdiskusi

Hapus Masyarakat Berkelas!